Masa SMA yang indah telah aku lalui, manis getir rasanya. Aku kira UAN adalah perjuangan berat saat sekolah ternyata tidak ! masih ada perjuagan yang lebih hebat lagi yang harus ditaklukkan. Aku menyebut perjuangan itu "meraih bangku PTN", kenapa aku sebut sebagai perjuangan berat ? karena aku harus serusaha keras untuk meraihnya.
perjuangan ini ku mulai pertengahan bulan Mei, awalnya aku hanya santai "ah pasti bisa kok" ternyata apa ? tak sesuai dugaan dan harapan. Aku harus bercucuran keringat mengerahkan semua pikiran, usaha, tenaga, waktu bahkan uang. Berbagai jalur telah aku coba ternyata hasilnya NIHIL. Sering sekali aku melihat wajah kekecewaan diraut wajah kedua oreang tuaku saat aku mengatakan tak lolos saat hari pengumuman. Ya rasanya sangat sakit, ingin sekali aku berteriak sampat otot-ototku keluar tapi apadaya semua itu tak berguna, yang aku butuhkan hanya semangat, do'a dan usaha yang lebih banyak lagi. "Seperti kapal pecah" ya..sering sekali ibuku mengucapkan kata-kata itu ketika melihat buku-buku'ku berceceran kemana-mana. Tak ada hari tanpa membaca, tiada hari tanpa berpikir, tiada hari tanpa menyerah, tiada hari tanpa mengeluh, tiada hari tanpa mennagis kecewa. Rasanya campur aduk !
Sampai akhirnya aku merasa lelah yang begitu lelah, aku mencobanya sekali lagi "ini ikhtiar terakhir" itu yang aku ucapakan ketika mendaftar. Aku lahkahkan kakiku, aku merasakan kedamaian disana "semoga jodohku disini" kata-kata ini yang aku ucapakan ketika berada disana. Alhamdulillah setelah melalui jalan yang begitu panjang akhirnya aku bisa "meraih bangku PTN" serasa melayang di udara, serasa lolos dari lubang maut, rasanya sangat melegakan. Inti dari semua perjuanganku ini adalah"jangan pernah berhenti berusaha sekalipun kau menemukan beribu hambatan -10 agustus 2014